Al-Kahfi
بسم الله الرحمن الرحيم
Segala puji bagi Allah yang
telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al-Quran) dan Dia tidak
mengadakan kebengkokan di dalamnya;
sebagai bimbingan yang lurus,
untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan
memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan
amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik,
mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.
Dan untuk memperingatkan kepada orang-orang yang berkata: "Allah mengambil seorang anak".
Mereka sekali-kali tidak
mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka.
Alangkah buruknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak
mengatakan (sesuatu) kecuali dusta.
Maka (apakah) barangkali kamu
akan membunuh dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling,
sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Quran).
Sesungguhnya Kami telah
menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji
mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.
Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus.
Atau kamu mengira bahwa
orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka
termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan?
(Ingatlah) tatkala para pemuda
itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: "Wahai
Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan
sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)".
Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu,
Kemudian Kami bangunkan
mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara kedua golongan itu] yang
lebih tepat dalam menghitung berapa lama mereka tinggal (dalam gua itu).
Kami kisahkan kepadamu
(Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah
pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula
untuk mereka petunjuk.
Dan Kami meneguhkan hati
mereka diwaktu mereka berdiri, lalu mereka pun berkata, "Tuhan kami
adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru
Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan
perkataan yang amat jauh dari kebenaran".
Kaum kami ini telah menjadikan
selain Dia sebagai tuhan-tuhan (untuk disembah). Mengapa mereka tidak
mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka)? Siapakah
yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan
terhadap Allah?
Dan apabila kamu meninggalkan
mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat
berlindung ke dalam gua itu, niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian
rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam
urusan kamu.
Dan kamu akan melihat matahari
ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila
matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada
dalam tempat yang luas dalam gua itu. Itu adalah sebagian dari
tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh
Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang
disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpinpun
yang dapat memberi petunjuk kepadanya.
Dan kamu mengira mereka itu
bangun, padahal mereka tidur; Dan kami balik-balikkan mereka ke kanan
dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka
pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling
dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan
dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka.
Dan demikianlah Kami bangunkan
mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah
salah seorang di antara mereka: Sudah berapa lamakah kamu berada
(disini?)". Mereka menjawab: "Kita berada (disini) sehari atau setengah
hari". Berkata (yang lain lagi): "Tuhan kamu lebih mengetahui berapa
lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara
kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah
dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa
makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah
sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun.
Sesungguhnya jika mereka dapat
mengetahui tempatmu, niscaya mereka akan melempar kamu dengan batu,
atau memaksamu kembali kepada agama mereka, dan jika demikian niscaya
kamu tidak akan beruntung selama lamanya".
Dan demikian (pula) Kami
mempertemukan (manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui,
bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada
keraguan padanya. Ketika orang-orang itu berselisih tentang urusan
mereka, orang-orang itu berkata: "Dirikan sebuah bangunan di atas (gua)
mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka". Orang-orang yang
berkuasa atas urusan mereka berkata: "Sesungguhnya kami akan mendirikan
sebuah rumah peribadatan di atasnya".
Nanti (ada orang yang akan)
mengatakan (jumlah mereka) adalah tiga orang yang keempat adalah
anjingnya, dan (yang lain) mengatakan: "(jumlah mereka) adalah lima
orang yang keenam adalah anjing nya", sebagai terkaan terhadap barang
yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan: "(jumlah mereka) tujuh
orang, yang ke delapan adalah anjingnya". Katakanlah: "Tuhanku lebih
mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui (bilangan)
mereka kecuali sedikit". Karena itu janganlah kamu (Muhammad) bertengkar
tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu
menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorangpun di
antara mereka.
Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: "Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi,
kecuali (dengan menyebut):
"Insya Allah". Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan
katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang
lebih dekat kebenarannya dari pada ini".
Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi).
Katakanlah: "Allah lebih
mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua); kepunyaan-Nya-lah
semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang
penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tak ada seorang
pelindungpun bagi mereka selain dari pada-Nya; dan Dia tidak mengambil
seorangpun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan".
Dan bacakanlah apa yang
diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhanmu (Al Quran). Tidak ada
(seorangpun) yang dapat merubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan
dapat menemukan tempat berlindung selain dari pada-Nya.
Dan bersabarlah kamu
bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja
hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu
berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan
janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari
mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu
melewati batas.
Dan katakanlah: "Kebenaran itu
datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah
ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir".
Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang
gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya
mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang
menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat
istirahat yang paling jelek.
Sesunggunya mereka yang
beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan
pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik.
Mereka itulah (orang-orang
yang) bagi mereka surga 'Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam
surga itu mereka dihiasi dengan gelang mas dan mereka memakai pakaian
hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil
bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang
sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah;
Dan berikanlah kepada mereka
sebuah perumpamaan dua orang laki-laki, Kami jadikan bagi seorang di
antara keduanya (yang kafir) dua buah kebun anggur dan kami kelilingi
kedua kebun itu dengan pohon-pohon korma dan di antara kedua kebun itu
Kami buatkan ladang.
Kedua buah kebun itu
menghasilkan buahnya, dan kebun itu tiada kurang buahnya sedikitpun, dan
Kami alirkan sungai di celah-celah kedua kebun itu,
dan dia mempunyai kekayaan
besar, maka ia berkata kepada kawannya (yang mukmin) ketika
bercakap-cakap dengan dia: "Hartaku lebih banyak dari pada hartamu dan
pengikut-pengikutku lebih kuat"
Dan dia memasuki kebunnya
sedang dia zalim terhadap dirinya sendiri; ia berkata: "Aku kira kebun
ini tidak akan binasa selama-lamanya,
dan aku tidak mengira hari
kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku kembalikan kepada
Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik dari
pada kebun-kebun itu".
Kawannya (yang mukmin) berkata
kepadanya -- sedang dia bercakap-cakap dengannya: "Apakah kamu kafir
kepada (Tuhan) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes
air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna?
Tetapi aku (percaya bahwa): Dialah Allah, Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku.
Dan mengapa kamu tidak
mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu "maasyaallaah, laa quwwata illaa
billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan
kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih
sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan,
maka mudah-mudahan Tuhanku,
akan memberi kepadaku (kebun) yang lebih baik dari pada kebunmu (ini);
dan mudah-mudahan Dia mengirimkan ketentuan (petir) dari langit kepada
kebunmu; hingga (kebun itu) menjadi tanah yang licin;
atau airnya menjadi surut ke dalam tanah, maka sekali-kali kamu tidak dapat menemukannya lagi".
Dan harta kekayaannya
dibinasakan; lalu ia membulak-balikkan kedua tangannya (tanda menyesal)
terhadap apa yang ia telah belanjakan untuk itu, sedang pohon anggur itu
roboh bersama para-paranya dan dia berkata: "Aduhai kiranya dulu aku
tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku".
Dan tidak ada bagi dia segolonganpun yang akan menolongnya selain Allah; dan sekali-kali ia tidak dapat membela dirinya.
Di sana pertolongan itu hanya dari Allah Yang Hak. Dia adalah sebaik-baik Pemberi pahala dan sebaik-baik Pemberi balasan.
Dan berilah perumpamaan kepada
mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang Kami turunkan
dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi,
kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh
angin. Dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Harta dan anak-anak adalah
perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh
adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk
menjadi harapan.
Dan (ingatlah) akan hari (yang
ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat
bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami
tinggalkan seorangpun dari mereka.
Dan mereka akan dibawa ke
hadapan Tuhanmu dengan berbaris. Sesungguhnya kamu datang kepada Kami,
sebagaimana Kami menciptakan kamu pada kali yang pertama; bahkan kamu
mengatakan bahwa Kami sekali-kali tidak akan menetapkan bagi kamu waktu
(memenuhi) perjanjian.
Dan diletakkanlah kitab, lalu
kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang
(tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhai celaka kami, kitab
apakah ini yang tidak meninggalkan
yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya;
dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan
Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun".
Dan (ingatlah) ketika Kami
berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam, maka
sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia
mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan
turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka
adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah)
bagi orang-orang yang zalim.
Aku tidak menghadirkan mereka (iblis dan anak cucunya) untuk menyaksikan penciptaan
langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri; dan
tidaklah Aku mengambil orang-orang yang menyesatkan itu sebagai
penolong.
Dan (ingatlah) akan hari (yang
ketika itu) Dia berfirman: "Serulah olehmu sekalian sekutu-sekutu-Ku
yang kamu katakan itu". Mereka lalu memanggilnya tetapi sekutu-sekutu
itu tidak membalas seruan mereka dan Kami adakan untuk mereka tempat
kebinasaan (neraka).
Dan orang-orang yang berdosa
melihat neraka, maka mereka meyakini, bahwa mereka akan jatuh ke
dalamnya dan mereka tidak menemukan tempat berpaling dari padanya.
Dan sesungguhnya Kami telah
mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Quran ini bermacam-macam
perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.
Dam tidak ada sesuatupun yang
menghalangi manusia dari beriman, ketika petunjuk telah datang kepada
mereka, dan dari memohon ampun kepada Tuhannya, kecuali (keinginan
menanti) datangnya hukum (Allah yang telah berlalu pada) umat-umat yang
dahulu atau datangnya azab atas mereka dengan nyata.
Dan tidaklah Kami mengutus
rasul-rasul hanyalah sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi
peringatan; tetapi orang-orang yang kafir membantah dengan yang batil
agar dengan demikian mereka dapat melenyap kan yang hak, dan mereka
menganggap ayat-ayat kami dan peringatan-peringatan terhadap mereka
sebagai olok-olokan.
Dan siapakah yang lebih zalim
dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya lalu
dia berpaling dari padanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh
kedua tangannya? Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan di atas hati
mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula)
sumbatan di telinga mereka; dan kendatipun kamu menyeru mereka kepada
petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya.
Dan Tuhanmulah yang Maha
Pengampun, lagi mempunyai rahmat. Jika Dia mengazab mereka karena
perbuatan mereka, tentu Dia akan menyegerakan azab bagi mereka. Tetapi
bagi mereka ada waktu yang tertentu (untuk mendapat azab) yang mereka
sekali-kali tidak akan menemukan tempat berlindung dari padanya.
Dan (penduduk) negeri telah
Kami binasakan ketika mereka berbuat zalim, dan telah Kami tetapkan
waktu tertentu bagi kebinasaan mereka.
Dan (ingatlah) ketika Musa
berkata kepada muridnya: "Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum
sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai
bertahun-tahun".
Maka tatkala mereka sampai ke
pertemuan dua buah laut itu, mereka lalai akan ikannya, lalu ikan itu
melompat mengambil jalannya ke laut itu.
Maka tatkala mereka berjalan
lebih jauh, berkatalah Musa kepada muridnya: "Bawalah kemari makanan
kita; sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini".
Muridnya menjawab: "Tahukah
kamu tatkala kita mencari tempat berlindung di batu tadi, maka
sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak adalah
yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali syaitan dan ikan itu
mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali".
Musa berkata: "Itulah (tempat) yang kita cari". Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula.
Lalu mereka bertemu dengan
seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan
kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya
ilmu dari sisi Kami.
Musa berkata kepada Khidhr:
"Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang
benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?"
Dia menjawab: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersama aku.
Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?"
Musa berkata: "Insya Allah
kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan
menentangmu dalam sesuatu urusanpun".
Dia berkata: "Jika kamu
mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu
apapun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu".
Maka berjalanlah keduanya,
hingga tatkala keduanya menaiki perahu lalu Khidhr melobanginya. Musa
berkata: "Mengapa kamu melobangi perahu itu akibatnya kamu
menenggelamkan penumpangnya?" Sesungguhnya kamu telah berbuat sesuatu
kesalahan yang besar.
Dia (Khidhr) berkata: "Bukankah aku telah berkata: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sabar bersama dengan aku".
Musa berkata: "Janganlah kamu
menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah kamu membebani aku dengan
sesuatu kesulitan dalam urusanku".
Maka berjalanlah keduanya;
hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seorang anak, maka Khidhr
membunuhnya. Musa berkata: "Mengapa kamu membunuh jiwa yang bersih,
bukan karena dia membunuh orang lain? Sesungguhnya kamu telah melakukan
suatu yang mungkar".
Khidhr berkata: "Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku?"
Musa berkata: "Jika aku
bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali) ini, maka janganlah
kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup
memberikan uzur padaku".
Maka keduanya berjalan; hingga
tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta
dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau
menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding
rumah yang hampir roboh, maka Khidhr menegakkan dinding itu. Musa
berkata: "Jikalau kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu".
Khidhr berkata: "Inilah
perpisahan antara aku dengan kamu; kelak akan kuberitahukan kepadamu
tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya.
Adapun bahtera itu adalah
kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan
merusakkan bahtera itu, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang
merampas tiap-tiap bahtera.
Dan adapun anak muda itu, maka
keduanya adalah orang-orang mukmin, dan kami khawatir bahwa dia akan
mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran.
Dan kami menghendaki, supaya
Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik
kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu
bapaknya).
Adapun dinding rumah adalah
kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta
benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang
saleh, maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada
kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya
itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku melakukannya itu
menurut kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan
perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya".
Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulkarnain. Katakanlah: "Aku akan bacakan kepadamu cerita tantangnya".
Sesungguhnya Kami telah
memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan
kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu,
maka diapun menempuh suatu jalan.
Hingga apabila dia telah
sampai ketempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di
dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan
umat. Kami berkata: "Hai Dzulkarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh
berbuat kebaikan terhadap mereka.
Berkata Dzulkarnain: "Adapun
orang yang aniaya, maka kami kelak akan mengazabnya, kemudian dia
kembalikan kepada Tuhannya, lalu Tuhan mengazabnya dengan azab yang
tidak ada taranya.
Adapun orang-orang yang
beriman dan beramal saleh, maka baginya pahala yang terbaik sebagai
balasan, dan akan kami titahkan kepadanya (perintah) yang mudah dari
perintah-perintah kami".
Kemudian dia menempuh jalan (yang lain).
Hingga apabila dia telah
sampai ke tempat terbit matahari (sebelah Timur) dia mendapati matahari
itu menyinari segolongan umat yang Kami tidak menjadikan bagi mereka
sesuatu yang melindunginya dari (cahaya) matahari itu,
demikianlah. dan sesungguhnya ilmu Kami meliputi segala apa yang ada padanya.
Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi).
Hingga apabila dia telah
sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit
itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan.
Mereka berkata: "Hai
Dzulkarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang membuat
kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu
pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan
mereka?"
Dzulkarnain berkata: "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka,
berilah aku potongan-potongan
besi". Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak)
gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: "Tiuplah (api itu)". Hingga apabila
besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: "Berilah aku
tembaga (yang mendidih) agar aku kutuangkan ke atas besi panas itu".
Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melobanginya.
Dzulkarnain berkata: "Ini
(dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji
Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu
adalah benar".
Kami biarkan mereka di hari
itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain, kemudian ditiup lagi
sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya,
dan Kami nampakkan Jahannam pada hari itu kepada orang-orang kafir dengan jelas,
yaitu orang-orang yang matanya
dalam keadaan tertutup dari memperhatikan tanda-tanda kebesaran-Ku, dan
adalah mereka tidak sanggup mendengar.
maka apakah orang-orang kafir
menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong
selain Aku? Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka Jahannam tempat
tinggal bagi orang-orang kafir.
Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?"
Yaitu orang-orang yang telah
sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka
menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.
Mereka itu orang-orang yang
telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap)
perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami
tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.
Demikianlah balasan mereka itu
neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka
menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal,
mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah dari padanya.
Katakanlah: Sekiranya lautan
menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah
lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun
Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)".
Katakanlah: Sesungguhnya aku
ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa
sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa
mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal
yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat
kepada Tuhannya".
Posting Komentar
Posting Komentar