Surat Al Qashash dan Terjemahan
(Kisah-Kisah)
Ø£َعُÙˆْØ°ُ بِاللهِ Ù…ِÙ†َ الشَّـيْØ·ٰÙ†ِ الرَّجِÙŠْÙ…ِ
بسم الله الرØمن الرØيم
Thaa Siin Miim
Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al Quran) yang nyata (dari Allah).
Kami membacakan kepadamu sebagian dari kisah Musa dan Fir'aun dengan benar untuk orang-orang yang beriman.
Sesungguhnya
Fir'aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan
penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka,
menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak
perempuan mereka. Sesungguhnya Fir'aun termasuk orang-orang yang berbuat
kerusakan.
Dan
Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi
(Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka
orang-orang yang mewarisi (bumi),
dan
akan Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi dan akan Kami
perlihatkan kepada Fir'aun dan Haman beserta tentaranya apa yang selalu
mereka khawatirkan dari mereka itu.
Dan
kami ilhamkan kepada ibu Musa; "Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir
terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu
khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami
akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari
para rasul.
Maka
dipungutlah ia oleh keluarga Fir'aun yang akibatnya dia menjadi musuh
dan kesedihan bagi mereka. Sesungguhnya Fir'aun dan Haman beserta
tentaranya adalah orang-orang yang bersalah.
Dan
berkatalah isteri Fir'aun: "(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan
bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat kepada
kita atau kita ambil ia menjadi anak", sedang mereka tiada menyadari.
Dan
menjadi kosonglah hati ibu Musa. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan
rahasia tentang Musa, seandainya tidak Kami teguhkan hatinya, supaya ia
termasuk orang-orang yang percaya (kepada janji Allah).
Dan
berkatalah ibu Musa kepada saudara Musa yang perempuan: "Ikutilah dia"
Maka kelihatanlah olehnya Musa dari jauh, sedang mereka tidak
mengetahuinya,
dan
Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau
menyusui(nya) sebelum itu; maka berkatalah saudara Musa: "Maukah kamu
aku tunjukkan kepadamu ahlul bait yang akan memeliharanya untukmu dan
mereka dapat berlaku baik kepadanya?".
Maka
kami kembalikan Musa kepada ibunya, supaya senang hatinya dan tidak
berduka cita dan supaya ia mengetahui bahwa janji Allah itu adalah
benar, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.
Dan
setelah Musa cukup umur dan sempurna akalnya, Kami berikan kepadanya
hikmah (kenabian) dan pengetahuan. Dan demikianlah Kami memberi balasan
kepada orang-orang yang berbuat baik.
Dan
Musa masuk ke kota (Memphis) ketika penduduknya sedang lengah, maka
didapatinya di dalam kota itu dua orang laki-laki yang berkelahi; yang
seorang dari golongannya (Bani Israil) dan seorang (lagi) dari musuhnya
(kaum Fir'aun). Maka orang yang dari golongannya meminta pertolongan
kepadanya, untuk mengalahkan orang yang dari musuhnya lalu Musa
meninjunya, dan matilah musuhnya itu. Musa berkata: "Ini adalah
perbuatan syaitan sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang menyesatkan
lagi nyata (permusuhannya).
Musa
mendoa: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri
karena itu ampunilah aku". Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah
Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Musa
berkata: "Ya Tuhanku, demi nikmat yang telah Engkau anugerahkan
kepadaku, aku sekali-kali tiada akan menjadi penolong bagi orang-orang
yang berdosa".
Karena
itu, jadilah Musa di kota itu merasa takut menunggu-nunggu dengan
khawatir (akibat perbuatannya), maka tiba-tiba orang yang meminta
pertolongan kemarin berteriak meminta pertolongan kepadanya. Musa
berkata kepadanya: "Sesungguhnya kamu benar-benar orang sesat yang nyata
(kesesatannya)".
Maka
tatkala Musa hendak memegang dengan keras orang yang menjadi musuh
keduanya, musuhnya berkata: "Hai Musa, apakah kamu bermaksud hendak
membunuhku, sebagaimana kamu kemarin telah membunuh seorang manusia?
Kamu tidak bermaksud melainkan hendak menjadi orang yang berbuat
sewenang-wenang di negeri (ini), dan tiadalah kamu hendak menjadi salah
seorang dari orang-orang yang mengadakan perdamaian".
Dan
datanglah seorang laki-laki dari ujung kota bergegas-gegas seraya
berkata: "Hai Musa, sesungguhnya pembesar negeri sedang berunding
tentang kamu untuk membunuhmu, sebab itu keluarlah (dari kota ini)
sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memberi nasehat kepadamu".
Maka
keluarlah Musa dari kota itu dengan rasa takut menunggu-nunggu dengan
khawatir, dia berdoa: "Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang
yang zalim itu".
Dan tatkala ia menghadap kejurusan negeri Mad-yan ia berdoa (lagi): "Mudah-mudahan Tuhanku memimpinku ke jalan yang benar".
Dan
tatkala ia sampai di sumber air negeri Mad-yan ia menjumpai di sana
sekumpulan orang yang sedang meminumkan (ternaknya), dan ia menjumpai di
belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat
(ternaknya). Musa berkata: "Apakah maksudmu (dengan berbuat begitu)?"
Kedua wanita itu menjawab: "Kami tidak dapat meminumkan (ternak kami),
sebelum pengembala-pengembala itu memulangkan (ternaknya), sedang bapak
kami adalah orang tua yang telah lanjut umurnya".
Maka
Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya, kemudian dia
kembali ke tempat yang teduh lalu berdoa: "Ya Tuhanku sesungguhnya aku
sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku".
Kemudian
datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan
dengan malu-malu, ia berkata: "Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar
ia memberikan balasan terhadap (kebaikan)mu memberi minum (ternak)
kami". Maka tatkala Musa mendatangi bapaknya (Syu'aib) dan menceritakan
kepadanya cerita (mengenai dirinya), Syu'aib berkata: "Janganlah kamu
takut. Kamu telah selamat dari orang-orang yang zalim itu".
Salah
seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai
orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling
baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat
lagi dapat dipercaya".
Berkatalah
dia (Syu'aib): "Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah
seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku
delapan tahun dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun maka itu adalah
(suatu kebaikan) dari kamu, maka aku tidak hendak memberati kamu. Dan
kamu Insya Allah akan mendapatiku termasuk orang-orang yang baik".
Dia
(Musa) berkata: "Itulah (perjanjian) antara aku dan kamu. Mana saja
dari kedua waktu yang ditentukan itu aku sempurnakan, maka tidak ada
tuntutan tambahan atas diriku (lagi). Dan Allah adalah saksi atas apa
yang kita ucapkan".
Maka
tatkala Musa telah menyelesaikan waktu yang ditentukan dan dia
berangkat dengan keluarganya, dilihatnyalah api di lereng gunung ia
berkata kepada keluarganya: "Tunggulah (di sini), sesungguhnya aku
melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa suatu berita kepadamu dari
(tempat) api itu atau (membawa) sesuluh api, agar kamu dapat
menghangatkan badan".
Maka
tatkala Musa sampai ke (tempat) api itu, diserulah dia dari (arah)
pinggir lembah yang sebelah kanan(nya) pada tempat yang diberkahi, dari
sebatang pohon kayu, yaitu: "Ya Musa, sesungguhnya aku adalah Allah,
Tuhan semesta alam.
dan
lemparkanlah tongkatmu. Maka tatkala (tongkat itu menjadi ular dan)
Musa melihatnya bergerak-gerak seolah-olah dia seekor ular yang gesit,
larilah ia berbalik ke belakang tanpa menoleh. (Kemudian Musa diseru):
"Hai Musa datanglah kepada-Ku dan janganlah kamu takut. Sesungguhnya
kamu termasuk orang-orang yang aman.
Masukkanlah
tanganmu ke leher bajumu, niscaya ia keluar putih tidak bercacat bukan
karena penyakit, dan dekapkanlah kedua tanganmu (ke dada) mu bila
ketakutan, maka yang demikian itu adalah dua mukjizat dari Tuhanmu (yang
akan kamu hadapkan kepada Fir'aun dan pembesar-pembesarnya).
Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang fasik".
Musa
berkata: "Ya Tuhanku sesungguhnya aku, telah membunuh seorang manusia
dari golongan mereka, maka aku takut mereka akan membunuhku.
Dan
saudaraku Harun dia lebih fasih lidahnya daripadaku, maka utuslah dia
bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)ku;
sesungguhnya aku khawatir mereka akan mendustakanku".
Allah
berfirman: "Kami akan membantumu dengan saudaramu, dan Kami berikan
kepadamu berdua kekuasaan yang besar, maka mereka tidak dapat
mencapaimu; (berangkatlah kamu berdua) dengan membawa mukjizat Kami,
kamu berdua dan orang yang mengikuti kamulah yang akan menang.
Maka
tatkala Musa datang kepada mereka dengan (membawa) mukjizat-mukjizat
Kami yang nyata, mereka berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang
dibuat-buat dan kami belum pernah mendengar (seruan yang seperti) ini
pada nenek moyang kami dahulu".
Musa
menjawab: "Tuhanku lebih mengetahui orang yang (patut) membawa petunjuk
dari sisi-Nya dan siapa yang akan mendapat kesudahan (yang baik) di
negeri akhirat. Sesungguhnya tidaklah akan mendapat kemenangan
orang-orang yang zalim".
Dan
berkata Fir'aun: "Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan
bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat kemudian
buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat
Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk
orang-orang pendusta".
dan
berlaku angkuhlah Fir'aun dan bala tentaranya di bumi (Mesir) tanpa
alasan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka tidak akan
dikembalikan kepada Kami.
Maka
Kami hukumlah Fir'aun dan bala tentaranya, lalu Kami lemparkan mereka
ke dalam laut. Maka lihatlah bagaimana akibat orang-orang yang zalim.
Dan Kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru (manusia) ke neraka dan pada hari kiamat mereka tidak akan ditolong.
Dan
Kami ikutkanlah laknat kepada mereka di dunia ini; dan pada hari kiamat
mereka termasuk orang-orang yang dijauhkan (dari rahmat Allah).
Dan
sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat) sesudah
Kami binasakan generasi-generasi yang terdahulu, untuk menjadi pelita
bagi manusia dan petunjuk dan rahmat, agar mereka ingat.
Dan
tidaklah kamu (Muhammad) berada di sisi yang sebelah barat ketika Kami
menyampaikan perintah kepada Musa, dan tiada pula kamu termasuk
orang-orang yang menyaksikan.
Tetapi
Kami telah mengadakan beberapa generasi, dan berlalulah atas mereka
masa yang panjang, dan tiadalah kamu tinggal bersama-sama penduduk
Mad-yan dengan membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka, tetapi Kami
telah mengutus rasul-rasul.
Dan
tiadalah kamu berada di dekat gunung Thur ketika Kami menyeru (Musa),
tetapi (Kami beritahukan itu kepadamu) sebagai rahmat dari Tuhanmu,
supaya kamu memberi peringatan kepada kaum (Quraisy) yang sekali-kali
belum datang kepada mereka pemberi peringatan sebelum kamu agar mereka
ingat.
Dan
agar mereka tidak mengatakan ketika azab menimpa mereka disebabkan apa
yang mereka kerjakan: "Ya Tuhan kami, mengapa Engkau tidak mengutus
seorang rasul kepada kami, lalu kami mengikuti ayat-ayat Engkau dan
jadilah kami termasuk orang-orang mukmin".
Maka
tatkala datang kepada mereka kebenaran dari sisi Kami, mereka berkata:
"Mengapakah tidak diberikan kepadanya (Muhammad) seperti yang telah
diberikan kepada Musa dahulu?". Dan bukankah mereka itu telah ingkar
(juga) kepada apa yang telah diberikan kepada Musa dahulu?; mereka
dahulu telah berkata: "Musa dan Harun adalah dua ahli sihir yang bantu
membantu". Dan mereka (juga) berkata: "Sesungguhnya kami tidak
mempercayai masing-masing mereka itu".
Katakanlah:
"Datangkanlah olehmu sebuah kitab dari sisi Allah yang kitab itu lebih
(dapat) memberi petunjuk daripada keduanya (Taurat dan Al Quran) niscaya
aku mengikutinya, jika kamu sungguh orang-orang yang benar".
Maka
jika mereka tidak menjawab (tantanganmu) ketahuilah bahwa sesungguhnya
mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka (belaka). Dan siapakah yang
lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak
mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun. Sesungguhnya Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
Dan sesungguhnya telah Kami turunkan berturut-turut perkataan ini (Al Quran) kepada mereka agar mereka mendapat pelajaran.
Orang-orang yang telah Kami datangkan kepada mereka Al Kitab sebelum Al Quran, mereka beriman (pula) dengan Al Quran itu.
Dan
apabila dibacakan (Al Quran itu) kepada mereka, mereka berkata: "Kami
beriman kepadanya; sesungguhnya; Al Quran itu adalah suatu kebenaran
dari Tuhan kami, sesungguhnya kami sebelumnya adalah orang-orang yang
membenarkan(nya).
Mereka
itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka, dan mereka
menolak kejahatan dengan kebaikan, dan sebagian dari apa yang telah Kami
rezekikan kepada mereka, mereka nafkahkan.
Dan
apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka
berpaling daripadanya dan mereka berkata: "Bagi kami amal-amal kami dan
bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul
dengan orang-orang jahil".
Sesungguhnya
kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi,
tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan
Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.
Dan
mereka berkata: "Jika kami mengikuti petunjuk bersama kamu, niscaya
kami akan diusir dari negeri kami". Dan apakah Kami tidak meneguhkan
kedudukan mereka dalam daerah haram (tanah suci) yang aman, yang
didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari segala macam
(tumbuh-tumbuhan) untuk menjadi rezeki (bagimu) dari sisi Kami?. Tetapi
kebanyakan mereka tidak mengetahui.
Dan
berapa banyaknya (penduduk) negeri yang telah Kami binasakan, yang
sudah bersenang-senang dalam kehidupannya; maka itulah tempat kediaman
mereka yang tiada di diami (lagi) sesudah mereka, kecuali sebahagian
kecil. Dan Kami adalah Pewaris(nya).
Dan
tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum Dia mengutus di
ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka;
dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya
dalam keadaan melakukan kezaliman.
Dan
apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kenikmatan hidup
duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih
baik dan lebih kekal. Maka apakah kamu tidak memahaminya?
Maka
apakah orang yang Kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik (surga)
lalu ia memperolehnya, sama dengan orang yang Kami berikan kepadanya
kenikmatan hidup duniawi; kemudian dia pada hari kiamat termasuk
orang-orang yang diseret (ke dalam neraka)?
Dan (ingatlah) hari (di waktu) Allah menyeru mereka, seraya berkata: "Di manakah sekutu-sekutu-Ku yang dahulu kamu katakan?"
Berkatalah
orang-orang yang telah tetap hukuman atas mereka; "Ya Tuhan kami,
mereka inilah orang-orang yang kami sesatkan itu; kami telah menyesatkan
mereka sebagaimana kami (sendiri) sesat, kami menyatakan berlepas diri
(dari mereka) kepada Engkau, mereka sekali-kali tidak menyembah kami".
Dikatakan
(kepada mereka) "Serulah olehmu sekutu-sekutu kamu", lalu mereka
menyerunya, maka sekutu-sekutu itu tidak memperkenankan (seruan) mereka,
dan mereka melihat azab. (Mereka ketika itu berkeinginan) kiranya
mereka dahulu menerima petunjuk.
Dan (ingatlah) hari (di waktu) Allah menyeru mereka, seraya berkata: "Apakah jawabanmu kepada para rasul?"
Maka gelaplah bagi mereka segala macam alasan pada hari itu, karena itu mereka tidak saling tanya menanya.
Adapun orang yang bertaubat dan beriman, serta mengerjakan amal yang saleh, semoga dia termasuk orang-orang yang beruntung.
Dan
Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali
tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa
yang mereka persekutukan (dengan Dia).
Dan Tuhanmu mengetahui apa yang disembunyikan (dalam) dada mereka dan apa yang mereka nyatakan.
Dan
Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia,
bagi-Nya-lah segala puji di dunia dan di akhirat, dan bagi-Nya-lah
segala penentuan dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
Katakanlah:
"Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus
menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan
mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar?"
Katakanlah:
"Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus
menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan
mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya? Maka apakah
kamu tidak memperhatikan?"
Dan
karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu
beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari
karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.
Dan (ingatlah) hari (di waktu) Allah menyeru mereka, seraya berkata: "Di manakah sekutu-sekutu-Ku yang dahulu kamu katakan?"
Dan
Kami datangkan dari tiap-tiap umat seorang saksi, lalu Kami berkata
"Tunjukkanlah bukti kebenaranmu", maka tahulah mereka bahwasanya yang
hak itu kepunyaan Allah dan lenyaplah dari mereka apa yang dahulunya
mereka ada-adakan.
Sesungguhnya
Karun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap
mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta
yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang
kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: "Janganlah kamu
terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
terlalu membanggakan diri".
Dan
carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana
Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan.
Karun
berkata: "Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada
padaku". Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah
membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan
lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada
orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka.
Maka
keluarlah Karun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah
orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: "Moga-moga kiranya kita
mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Karun; sesungguhnya ia
benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar".
Berkatalah
orang-orang yang dianugerahi ilmu: "Kecelakaan yang besarlah bagimu,
pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal
saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang-orang yang
sabar".
Maka
Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada
baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. Dan
tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).
Dan
jadilah orang-orang yang kemarin mencita-citakan kedudukan Karun itu,
berkata: "Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia
kehendaki dari hamba-hambanya dan menyempitkannya; kalau Allah tidak
melimpahkan karunia-Nya atas kita benar-benar Dia telah membenamkan kita
(pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung orang-orang yang mengingkari
(nikmat Allah)".
Negeri
akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin
menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan
(yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.
Barangsiapa
yang datang dengan (membawa) kebaikan, maka baginya (pahala) yang lebih
baik daripada kebaikannya itu; dan barangsiapa yang datang dengan
(membawa) kejahatan, maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang
yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa
yang dahulu mereka kerjakan.
Sesungguhnya
yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Al Quran, benar-benar
akan mengembalikan kamu ke tempat kembali. Katakanlah: "Tuhanku
mengetahui orang yang membawa petunjuk dan orang yang dalam kesesatan
yang nyata".
Dan
kamu tidak pernah mengharap agar Al Quran diturunkan kepadamu, tetapi
ia (diturunkan) karena suatu rahmat yang besar dari Tuhanmu , sebab itu
janganlah sekali-kali kamu menjadi penolong bagi orang-orang kafir.
Dan
janganlah sekali-kali mereka dapat menghalangimu dari (menyampaikan)
ayat-ayat Allah, sesudah ayat-ayat itu diturunkan kepadamu, dan serulah
mereka kepada (jalan) Tuhanmu, dan janganlah sekali-sekali kamu termasuk
orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.
Janganlah
kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan apapun yang lain. Tidak
ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti
binasa, kecuali Allah. Bagi-Nya-lah segala penentuan, dan hanya
kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
Posting Komentar
Posting Komentar